10 Tanda Pasangan Perlu ke Konseling Pernikahan

Rabu, 24 April 2024 20:30 WIB

10 Tanda Pasangan Perlu ke Konseling Pernikahan
Ella Nurlaila

Ella Nurlaila

Bagikan :

Kehidupan rumah tangga tidak melulu soal senang dan bahagia. Ada kalanya badai datang menerjang, masalah bertubi-tubi datang. Jika tidak mampu mengatasinya secara mandiri, saatnya berpikir perlunya mendatangi konseling pernikahan.


Konseling pernikahan berperan penting membantu pasangan untuk mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari mengunjungi konseling pernikahan. Selain membantu menyelesaikan masalah, juga memperbaiki hubungan yang sedang tidak baik-baik saja. 

Baca juga: Bukan Cuma Materi, Mums juga Butuh Ini dari Suami


10 Tanda Pasangan Perlu ke Konseling Pernikahan

Beragam masalah rumah tangga mulai dari komunikasi, finansial, hingga perselingkuhan yang memicu pertengkaran seharusnya tidak berujung pada perpisahan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan pernikahan, salah satunya dengan mendatangi konseling pernikahan. Pertanyaannya kapan perlu ke konseling pernikahan? 


Berikut ini 10 tanda pasangan perlu ke konseling pernikahan : 


1. Keduanya tidak mampu menyelesaikan perbedaan

Perbedaan yang semakin meruncing membuat perselisihan semakin sengit, inilah saatnya datang ke konseling pernikahan. Karena ketidakmampuan pasangan menerima dan menyiasati perbedaan yang ada di antara mereka. 


2. Perselingkuhan 

Ketika salah satu pasangan telah berselingkuh dan berkhianat, ketika itulah luka bahkan trauma mendalam yang sulit disembuhkan dirasakan oleh pasangannya. Perlu upaya ekstra keras untuk keluar dari situasi sulit ini, di sinilah konseling pernikahan dibutuhkan untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Salah satu alasan utama konseling pernikahan adalah untuk memperbaiki ketegangan dan hubungan yang renggang pasca perselingkuhan. 


3. Bertahan hanya karena anak-anak 

Bila keputusan bertahan semata-mata demi anak-anak, inilah saat yang tepat untuk datang ke konseling pernikahan. Sebab bertahan bukan karena cinta dan kasih sayang seperti semula, perlu melibatkan pihak ketiga untuk membantu menata hati yang sudah kecewa. Butuh dukungan moral dan rasional dari seorang profesional dalam wadah konseling pernikahan. 


4. Saat takut berbicara dengan pasangan 

Ketakutan untuk berbicara dengan pasangan yang mungkin berasal dari perilaku pasangan itu sendiri, jadi salah satu alasan untuk segera datang ke konseling pernikahan. Pakar konseling pernikahan akan menjadi mediator yang menjembatani komunikasi kedua pasangan untuk mencari solusi bersama masalah yang sedang dihadapi. 


5. Teman sekamar bukan pasangan 

Ketika tidak ada lagi keinginan melakukan hubungan seksual, ketika hanya sekadar teman sekamar bukan lagi sebuah pasangan suami istri, jika keduanya menahan hubungan seksual sebagai hukuman atas perilaku pasangannya, mungkin inilah saat yang tepat mendatangi konseling pernikahan. 


6. Menganggap pasangan sebagai sosok antagonis 

Apakah Mums mulai melihat pasangan sebagai penjahat pernikahan? Apakah semua yang dia lakukan selalu salah? Apakah mulai muncul kebencian besar padanya? Jika jawaban dari semua pertanyaan tersebut adalah ‘ya’ saatnya datang ke konseling pernikahan. 


7. Saat mulai menyembunyikan informasi terhadap pasangan 

Ketika tidak ada keterbukaan dalam komunikasi, ketika banyak informasi bahkan yang penting sekalipun disembunyikan dari pasangan, ketika inilah Mums perlu melakukan konseling pernikahan untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan. 


8. Pertengkaran tak berujung 

Saban hari tidak pernah absen bertengkar, pertengkaran yang tidak ada habisnya dan berulang, jangan tunda segera lakukan konseling pernikahan untuk menyelamatkan biduk rumah tangga dan mengakhiri pertengkaran tersebut. Alih-alih adu argumen dan emosi, lebih baik mencari solusi. 


9. Perubahan besar dalam hidup 

Banyak peristiwa besar di luar dugaan yang terjadi memengaruhi hubungan dengan pasangan. Misalnya kehilangan anak tercinta, bangkrutnya bisnis, mengidap penyakit kronis, dan segala bentuk bencana lainnya, membuat kehidupan rumah tangga merasakan dampaknya. Inilah salah satu alasan perlunya konseling pernikahan agar tidak terlalu besar daya rusaknya, sehingga tidak menjadikan pernikahan sebagai korban berikutnya. 


10. Hubungan yang tidak sehat

Ketika lebih banyak hal negatif ketimbang positif dari sebuah pernikahan, inilah saatnya untuk melakukan konseling pernikahan. Jangan ditunda agar pernikahan bisa diselamatkan dengan cara menghentikan hal-hal negatif dan menggantinya dengan yang positif. 


Pakar konseling pernikahan selalu punya cara dan metode ilmiah dalam memetakan masalah, mencari penyebab, dan mengatasinya berdasarkan penyebab utama problem yang terjadi. Inilah alasan pentingnya mendatangi konseling pernikahan agar mendapatkan solusi yang objektif. 


Tidak ada pernikahan yang sempurna atau bebas dari konflik. Karena itu kesadaran untuk segera menyelesaikan masalah sangatlah penting. Dengan melakukan konseling pernikahan, tidak hanya menyelesaikan masalah namun juga mendewasakan diri, menguatkan mental untuk bersiap menghadapi berbagai masalah yang mungkin terjadi di kemudian hari.  


Lalu, kapan perlu ke konseling pernikahan? Jawabannya adalah jangan tunggu waktu yang akan menyelesaikan, tetapi selesaikan sekarang juga. Sebab mencari bantuan sejak dini akan lebih besar kemungkinan untuk cepat selesai dan tidak melebar atau membuat masalah semakin besar. 


Baca juga: Pria Krisis Paruh Baya, Ini Tanda-tandanya

Referensi : 

Marriage. 3-good-reasons-to-seek-marriage-counseling

Verywellmind. does-marriage-counseling-work