Vaksin HPV atau Human papiloma virus adalah vaksin untuk mencegah kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin ini sudah masu program nasional, diberikan pada anak perempuan mulai usia 11 tahun atau kelas 5 dan 6 Sekolah dasar.
Beban kanker serviks di Indonesia sangat tinggi. Kanker serviks menempati posisi kedua setelah kanker payudara sebagai penyebab kematian akibat kanker pada perempuan. Berita baiknya, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan vaksin.
Selain vaksin HPV yanng menyasar anak usia sekolah, pengendalian kanker serviks dilakukan dengan skrining baik melalui papsmear, tes HPV DNA, maupun tes IVA yang tersedia di seluruh Puskesmas secara graftis. Sayangnya, program yang bagus ini tidak berbanding dengan minat para wanita untuk melakukan deteksi dini.
Baca juga: Rekomendasi POGI: Wanita Pranikah dan Pascapersalinan Lakukan Vaksinasi HPV
Stigma dan budaya halangi skrining dan deteksi dini
Menurut Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, ada banyak kendala yang membuat wanita enggan melakukan deteksi dini. Pertama, faktor informasi yang tidak benar. Ada banyak misinformasi yang menyesatkan.


