Trik Tidak Boros Bagi yang Punya Kebiasaan Belanja via Online

Minggu, 7 April 2024 08:49 WIB

Trik Tidak Boros Bagi yang Punya Kebiasaan Belanja via Online
Ella Nurlaila

Ella Nurlaila

Bagikan :

Mums, berapa banyak isi keranjang belanja online yang menunggu dieksekusi? Berapa kali kurir datang mengantar paket hari ini? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut jadi gambaran kebiasaan belanja online yang dilakukan saat ini. 


Ya, kebiasaan belanja online memang tidak bisa dihindari. Di satu sisi sangat praktis dan ekonomis namun di sisi lain juga membuat boros jika tidak dikendalikan. Di sinilah perlu strategi agar kebiasaan belanja online tidak membuat kantong jebol dan pengeluaran bulanan selalu tekor.

Baca juga: Terima THR? Pakai 6 Tips Mengatur THR Agar tidak Boros!


Trik tidak Boros Bagi yang Punya Kebiasaan Belanja nline   

Pasca pandemi, trend belanja online meningkat drastis. Orang makin beralih ke belanja online ketimbang datang langsung ke penjual. Kabar buruknya, sifat konsumtif makin sulit dihindari. Belanja impulsive tetap saja terjadi kendati tidak berada langsung di tokonya. 


Bagi Mums yang punya kebiasaan belanja online, berikut ini trik agar tidak boros yang layak dicoba : 


1. Siapkan mental 

Sebelum membuka laman aplikasi belanja online, pastikan mentalnya sudah dikuatkan untuk tidak melirik barang-barang yang tidak dibutuhkan. Fokus saja pada barang yang akan dibeli. Titik. Sebelum memasukkan apapun ke keranjang, tanyakan pada diri sendiri apakah saya membutuhkan barang ini. Sering kali kita terjebak dalam siklus konsumerisme berlebihan tanpa meluangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan apakah benar-benar membutuhkan atau sekadar keinginan belaka.  


2. Banyak cara obati stres bukan cuma belanja 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stress, bisa jalan-jalan, mandi lebih lama dari biasanya, olahraga, meditasi, dan banyak lagi. Jangan jadikan belanja sebagai pelampiasan stess. Daripada menghabiskan uang untuk belanja online lebih baik lakukan kegiatan yang lebih murah bahkan tanpa biaya. Belanja karena stress bisa menyenangkan saat ini, namun dalam jangka panjang bisa memicu stress baru karena anggaran membengkak. 


3. Tetapkan anggaran 

Jika sudah ditetapkan anggaran belanja online setiap bulannya, disiplinlah dengan anggaran tersebut apapun yang terjadi. Sehingga tidak akan terjadi belanja impulsif. Jika tersisa, simpan anggaran untuk pembelanjaan periode berikutnya, atau keluarkan untuk pembelian yang mendesak saja. 


4. Jadwalkan waktu belanja

Selain anggaran, waktu belanja juga dibutuhkan. Misalnya 30-60 menit. Buka aplikasi belanja hanya di jam tersebut. Di luar jam itu, jangan pernah membukanya. Atau ketika waktu sudah habis jangan coba-coba menambahnya lagi. Selain durasi tetapkan hari setiap minggunya. Kuncinya disiplin dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 


5. Tunggu momen diskon 

Saat promosi besar-besaran, inilah saatnya membeli barang yang dibutuhkan. Namun pastikan telah menghitung dan membandingkan harga tiap toko. Bisa jadi diskon yang ditawarkan hanya strategi belaka. Berburu barang diskon atau obral bisa jadi salah satu solusi menghemat belanja online. 


6. Gunakan cara bayar debit 

Untuk bisa berhemat bayarlah dengan debit bukan kartu kredit karena keduanya memiliki konsep yang berbeda. Ketika membeli secara debit, Mums terpaksa berhenti dan mempertimbangkan saldo yang berkurang di rekening. Hal ini tidak ada pada pembelanjaan dengan kartu kredit yang tidak mengurangi sedikitpun rekening saat ini. 


7. Beli, jual atau sumbangkan 

Setiap kali beli barang baru, gunakan prinsip one in – one out. Hal ini akan membuat Mums berpikir ulang untuk membeli sesuatu yang baru yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Kalaupun mendesak, pastikan barang lama yang masih layak pakai bisa dijual sehingga mendapatkan uang untuk menambah biaya pembelian yang baru, dengan begitu akan lebih hemat. Atau sumbangkan, sehingga memberi manfaat buat yang membutuhkan. Yang pasti barang tidak menumpuk di rumah dan berakhir di tong sampah. 


8. Bandingkan harga sebelum membeli

Tiap toko menerapkan harga yang berbeda, karenanya jangan malas untuk ngecek toko sebelah, bandingkan harganya. Jika barang yang sama harganya berbeda, pilih yang paling murah sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih hemat. Selain harga barang, pastikan pula ongkos kirimnya. Jangan terjebak dengan harga murah tapi ongkirnya mahal. Pastikan bisa menghemat keduanya. 


9. Abaikan kupon dan diskon jebakan

Kode promo dalam bentuk kupon, bundling, dan sejenisnya sering kali mengelabui jika tidak teliti. Semakin banyak membeli semakin berhemat, begitu jargon diskon dan kupon ditawarkan. Pastikan tidak tergiur sebab makin banyak membeli artinya makin banyak yang dibayar, sementara cashback atau kuponnya tidak seberapa. 


Hindari pay later 

Beli sekarang bayar nanti memang nikmat sekali. Tapi nikmatnya sesaat cicilannya bikin dompet sekarat. Maka hindari kebiasaan belanja online dengan sistem pay later. Gunakan prinsip beli sekarang bayar sekarang, sehingga jika dana tidak mencukupi maka tidak usah membeli. Jangan terbuai dengan fasilitas pay later yang hanya menunda bahkan menambah beban biaya jadi lebih besar karena bunga yang harus dibayar.  


Untuk para Mums yang punya kebiasaan belanja online, saatnya mengaplikasikan tips di atas. Agar kebiasaan tersebut tidak merugikan diri sendiri dan berdampak buruk pada ekonomi keluarga.



Referensi : 

hermoney.com 8 ways to stop your online shopping habit its tracks
fidelity.com online shopping tips