Pria Krisis Paruh Baya, Ini Tanda-tandanya

Sabtu, 13 April 2024 07:58 WIB

Pria Krisis Paruh Baya, Ini Tanda-tandanya
Amanda Sagarmatha

Amanda Sagarmatha

Bagikan :

Karier ataupun pencapaian dalam hidup seringkali dijadikan tolak ukur kesuksesan seorang pria. Hal ini juga dikaitkan dengan krisis paruh baya pada pria. Mereka yang berhasil dalam kariernya dianggap berhasil melewati krisis paruh baya.


Krisis paruh baya pada pria umumnya terjadi pada rentang usia di atas 40 tahun. Hal ini ditandai dengan berbagai perubahan gejolak emosi dalam hidup mereka seiring bertambahnya usia dan proses penuaan yang sedang terjadi. 


Tanda-tanda krisis paruh baya pada pria 


Krisis paruh baya adalah kondisi di mana seseorang merasakan ketegangan, ketidaknyamanan secara emosional karena masa mudanya yang sudah berlalu. 


Usia paruh baya diyakini berkorelasi dengan rendahnya kebahagiaan dan tingkat kepuasan hidup. Pada ahli kesehatan mental mengindentifikasi perkembangan kebahagiaan berbuntuk huruf “U” selama hidup seseorang. 


Kebahagiaan tertinggi terjadi pada masa kanak-kanak, masa dewasa awal, dan masa dewasa akhir, namun hal ini tidak terjadi pada semua orang. Umumnya penurunan kebahagiaan terjadi di usia paruh baya yang terjadi dalam rentang usia sekitar 40-60 tahun. 


Satu hal yang pasti, krisis paruh baya yang dialami seseorang tidak terlalu berkaitan dengan usianya, melainkan lebih berkaitan dengan situasi yang dihadapinya. Dan tidak hanya sekali, kemungkinan mengalami berbagai krisis di usia paruh baya. 


Krisis paruh baya itu sesuatu yang nyata, namun dampak dan frekuensinya mungkin tidak sebombastis yang dibayangkan. 


Hati-hati krisis paruh baya yang tidak disikapi dengan baik, bisa berujung pada depresi serius. Karena itu waspada jika muncul tanda-tanda : 


  1. Banyak mengeluh dan sering menunjukkan penyesalan. Perasaan tidak puas ini seringkali membuatnya menyalahkan diri sendiri dan orang lain. 

  2. Stress dan sedih berlebihan. Hal ini membuat moodnya mengalami perubahan. Sedih, kecewa, mengasihani diri sendiri, kurangnya motivasi. Mengalami perubahan kebiasaan seperti makan terlalu banyak atau sebaliknya. 

  3. Mudahnya suasana hati berganti, hari ini begitu sedih, besoknya riang gembira.

  4. Spontan mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. 

  5. Berfokus pada kebahagiaan sesaat bukan kebahagiaan jangka panjang. 

  6. Mudah menyerah, merasa dirinya tidak mampu mencapai apa yang diinginkan. 

  7. Frustrasi dan mudah tersinggung. 

  8. Menarik diri dari kehidupan sosial. Mengasingkan diri karena merasa malu dengan keadaanya, kecewa pada dirinya sendiri.   


Atasi krisis paruh baya dengan cara 


Jika krisis paruh baya membuat seorang pria merasa rendah diri, lakukan langkah berikut untuk mengatasi hal-hal negatif . 


Kenali perasaan Anda, jangan mengabaikan apa yang sedang dirasakan atau menyangkalnya. Bagikan perasaan anda dengan orang lain agar mereka membantu mencari solusi bersama. 


Kemudian, normalisasikan, terima apa yang sedang dialami. Sadari bahwa krisis paruh baya memang tidak menyenangkan, namun ini merupakan hal yang normal. 


Minta bantuan pada support system terdekat seperti keluarga, sahabat, rekan kerja bahkan pasangan. 


Jangan biarkan hal-hal destruktif menguasai diri, kendalikan emosi, berpikirlah sebelum bertindak, ingat konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. 


Bersyukurlah, ingat segala hal baik yang dimiliki. Terbuka pada seseorang, jika akan mengambil langkah besar dalam hidup, dapatkan sudut pandang lain di luar diri sendiri. Jika tidak mampu mengatasi seorang diri, segera konsultasikan kepada profesional.  


Buat target yang realistis agar bisa meraihnya dengan kemampuan sendiri. Yang tidak pentingnya adalah jaga kesehatan fisik, karena ini akan memengaruhi kesehatan mental. Pastikan istirahat cukup, nutrisi baik dan rutin berolahraga. 


Hargai perubahan yang terjadi, tidak usah menghindarinya. Menerima jalan hidup yang ada, pengalaman sepanjang usia paruh baya akan membentuk karakter yang matang sehingga tidak perlu mengalami krisis paruh baya yang membahayakan. 


Ingat, menua adalah sebuah keniscayaan, terima itu sebagai sebuah kenyataan tidak usah repot-repot menyangkalnya. Dan hindari godaaan yang membuat Anda mengambil keputusan impulsif. Setiap kali akan mengambil keputusan, pikirkan baik-baik dampaknya. 



Referensi : 

https://www.medicinenet.com/what_are_the_signs_of_male_midlife_crisis/article.htm

https://www.choosingtherapy.com/midlife-crisis-in-men/