Dampak Bullying pada Anak dan Cara Mengatasinya

Rabu, 17 April 2024 16:48 WIB

Dampak Bullying pada Anak dan Cara Mengatasinya
Ella Nurlaila

Ella Nurlaila

Bagikan :

Bullying pada anak semakin kerap ditemui. Miris sekali ya Mums, anak-anak yang seharusnya menjalani hari-hari yang ceria malah terlibat atau setidaknya mendengar berita soal bullying. Dampak bullying pada anak sangat berbahaya. Karena itu Mums perlu tahu cara mengatasi bullying pada anak. 


Bullying itu tidak hanya kekerasan fisik ya Mums. Kekerasan verbal seperti memanggil anak dengan nama yang memalukan, nama ayahnya, ejekan, ucapan kebencian di dunia maya, juga termasuk bullying. Dampak bullying verbal ini ini sama mengerikannya dengan dampak bullying fisik. 

Baca juga: Kenakalan Remaja, Normal atau Tidak?

Tanda-Tanda Anak Dibully

Langkah awal cara mengatasi bullying pada anak adalah dengan mengenali tanda-tanda anak kita di-bully. Mums, tidak semua anak mau mengakui atau bercerita kepada orang tuanya bahwa mereka ditindas di sekolah oleh teman-temannya. Sering kali mereka malu dan mereka tidak yakin bagaimana reaksi orang tua. 


Sebagian orang tua menganggap bullying adalah kenakalan anak biasa. Oleh karena itu, penting bagi Mums dan Dads untuk mewaspadai tanda-tanda anak di-bully berikut ini:

- Tidak mau menggunakan toilet di sekolah dan akhirnya ngompol di kelas. Banyak pelaku intimidasi menyerang korbannya di kamar mandi karena tidak ada kamera dan orang dewasa. 

- Ekspresinya berubah kesal atau marah setelah menerima panggilan telepon atau pesan singkat di handphone. 

- Tidak bermain lain dengan teman yang sebelumnya dekat. 

- Lebih suka menyendiri dan absen dari aktivitas yang biasa mereka nikmati. 

- Membuat pernyataan negatif tentang diri mereka sendiri dan terlibat dalam pembicaraan negatif tentang diri mereka sendiri.


Dampak Bullying pada Anak

Anak-anak yang menjadi korban penindasan dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, akademis, dan mental yang negatif. Anak-anak yang menjadi korban perundungan lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan, mengalami rasa  sedih mendalam, dan kesepian.


Mereka juga akan mengalami perubahan pola tidur dan makan, serta hilangnya minat terhadap aktivitas yang biasa mereka nikmati. Masalah-masalah ini mungkin berlanjut hingga dewasa.


Kadang, dampak bullying mengarah pada keluhan kesehatan dan penurunan prestasi akademik. Anak tidak lagi merasa nyaman di sekolah sehingga mencari alasan untuk bolos bahkan ingin putus sekolah.


Sejumlah kecil anak korban bullying kelak akan membalas melalui tindakan yang lebih kejam. Dalam 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah di Amerika Serikat, pada tahun 1990an, para penembak mempunyai riwayat perundungan.

Cara Mengatasi Bullying pada Anak

Berikut beberapa cara mengatasi bullying pada anak:


1. Dengarkan apa kata anak 

Menjadi pendengar yang baik adalah bagian penting dari peran Mums saat mengetahui anak kita di-bully. Salah satu pertanyaan terbaik yang dapat Mums tanyakan kepada anak adalah: “Apa yang dapat Mama lakukan untuk membantu?”


Ketika anak memberi tahu apa yang terjadi di sekolah, dengarkan meskipun menyakitkan. Bersikaplah terbuka dan bersikap suportif tetapi netral saat dia berbicara. Jika Mums bereaksi terlalu keras, dia mungkin berhenti bicara karena takut akan membuat Mums marah.


Sisi lain dari mendengarkan adalah tidak menyalahkan anak. Jangan menyerahkan tanggung jawab atas penindasan tersebut kepadanya atau mencoba mencari alasannya. Menyalahkan anak akan membuatnya cemas dan membuat apa yang dikatakan anak tidak sepenuhnya jujur. 


2. Jangan membalas pelaku dan keluarganya

Meskipun Mums sangat terpukul, marah dan ingin mengambil tindakan sendiri dan membalas pelaku intimidasi atau keluarganya, jangan lakukan itu. Di sinilah Mums harus memberikan beberapa contoh kepada anak tentang cara memecahkan masalah.


Sangat sulit mendengar anak kita diancam atau dilecehkan. Tentu saja Mums ingin segera menuntaskan dendam. Namun ingat, membalas tidak akan membantu anak menyelesaikan masalah. Sebaliknya, tarik napas dalam-dalam dan pikirkan apa yang dapat Mums lakukan untuk membantu anak mengatasi apa yang dia hadapi.


3. Temui pihak sekolah

Menjadi tanggung jawab sekolah untuk menghentikan penindasan dan sebagian besar sekolah menanggapinya dengan serius. Pertemukan anak dengan konselor di sekolah jika ada. Minta ijin anak untuk sementara absen dari sekolah namun pastikan anak tetap berbicara, baik itu dengan Mums selaku orang tua, konselor, atau guru yang tepercaya.


4. Selalu berada di sisi anak 

Apapun yang terjadi, Mums harus memastikan bahwa Mums akan selalu mendampinginya. Dia perlu memahami bahwa Mums tidak menyalahkannya. 


5. Cari dukungan

Mums jangan bertindak sendiri. Pastikan untuk berbicara dengan pasangan, teman, atau dengan keluarga yang mendukung. Setidaknya, hal ini membantu meningkatkan semangat Mums bahwa Mums tidak sendirian dan tidak ada yang salah dengan anak Mums.


Mencegah bullying pada anak kita bisa dilakukan dengan selalu dekat dengan anak. Usahakan Mums dan Dads memiliki waktu setiap hari, waktu yang berkulitas di mana anak dapat bercerita dengan Mums dan sebaliknya Mums pun bercerita hal yang Mums alami dengan anak. Kedekatan dengan anak adalah langkah awal yang baik agar orang tua bisa memantau setiap perubahan yang terjadi sekecil apapun pada anak kita.



Baca juga: Bantu Anak Memilih Skincare untuk Remaja

Referesi:

Unicef. bullying

Empoweringparents. is-your-child-being-bullied-9-steps-you-can-take-as-a-parent/

Stopbullying. bullying/effects