Normal atau Sungsang? Ini Beberapa Posisi Janin Menjelang Persalinan

Kamis, 25 April 2024 09:04 WIB

Normal atau Sungsang? Ini Beberapa Posisi Janin Menjelang Persalinan
Ana Yuliastanti

Ana Yuliastanti

Bagikan :

Posisi janin menjelang persalinan yang ideal adalah saat kepala janin di bawah, menghadap ke punggung ibu, dengan dagu menempel ke dada dan bagian belakang kepala siap masuk ke panggul. Ini disebut presentasi anterior cephalic. Kebanyakan janin menetap pada posisi ini mulai minggu ke-36 kehamilan. Namun ada kalanya, posisi janin tidak seperti yang diharapkan karena sungsang, membuat persalinan pervaginam menjadi lebih sulit dilakukan.


Kadang-kadang posisi janin menjelang persalinan tidak terduga karena janin terus bergerak. Menjelang persalinan, dokter akan memantau posisi janin dengan USG. Tujuannya adalah mempersiapkan metode persalinan yang paling aman. Yuk, kenali berbagai posisi janin menjelang persalinan!

Baca juga: 8 Cara Mencegah Muncul Stretch Mark saat Hamil

Apa yang dimaksud dengan posisi janin?

Posisi janin mengacu pada posisi janin di dalam rahim sebelum lahir. Dokter atau bidan sering menyebutnya dengan istilah presentasi janin. Mengetahui posisi janin jelang persalinan dapat membantu dokter menentukan apakah aman bagi Mums untuk melahirkan melalui vagina atau apakah mereka harus mempertimbangkan operasi caesar.


Saat persalinan, tujuan dokter atau bidan adalah melahirkan bayi Mums dengan aman dan memastikan Mums juga sehat setelah melahirkan. Persalinan pervaginam bisa menjadi lebih menantang, atau bahkan tidak aman, jika janin berada pada posisi tertentu.


Terkadang, bayi tidak berada pada posisi yang sempurna sebelum lahir. Ada beberapa posisi yang dapat menimbulkan komplikasi saat dilahirkan. Posisi sungsang merupakan posisi janin yang paling tidak menguntungkan karena memiliki risiko paling besar. 


Ada beberapa jenis posisi sungsang, dan setiap posisi memiliki potensi bahayanya masing-masing.


Beberapa posisi janin menjelang persalinan


1. Occiput atau cephalic anterior

Ini adalah posisi janin terbaik untuk melahirkan. Artinya kepala janin di bawah menghadap tulang belakang ibu, dagunya menempel ke dadanya. Jika posisi janin agak melenceng, dengan bagian belakang kepala menghadap ke kanan atau kiri. Ini disebut oksiput anterior kiri atau jika miring ke kanan disebut oksiput anterior kanan.


2. Occiput atau cephalic posterior

Terkadang, kepala janin di bawah, tetapi menghadap ke atas. Dengan kepala terangkat, janin melihat ke perut ibunya. Mums mungkin mendengar posisi ini dijuluki “sunny side up”. Seperti oksiput anterior, janin mungkin sedikit miring ke kiri (oksiput posterior kiri) atau sedikit ke kanan (oksiput posterior kanan). Persalinan pervaginam mungkin masih aman untuk posisi ini.



3. Frank Breech

Posisi Frank Breech ditandai dengan pantat janin mengarah ke jalan lahir. Pinggulnya ditekuk dan lututnya diluruskan ke arah wajahnya.


4. Sungsang lengkap

Pada posisi ini, janin diposisikan dengan bokong terlebih dahulu dan kedua pinggul serta lutut tertekuk di bawahnya.


5. Posis melintang

Janin berada pada posisi menyamping melintasi rahim dengan posisi terlentang.


6. Bokong sungsang

Salah satu atau kedua kaki janin memasuki jalan lahir terlebih dahulu.


Semua posisi janin yang “sungsang” tadi meningkatkan peluang bagi ibu hamil untuk menjalani persalinan caesar karena persalinan pervaginam bisa jadi tidak aman. 

Baca juga: 6 Cara Induksi Alami untuk Mempercepat Persalinan Normal


Cara Mendeteksi Posisi Janin

Dokter akan memeriksa posisi janin dengan menyentuh atau menekan dengan lembut bagian perut Mums selama pemeriksaan pranatal rutin. Namun, pemeriksaan paling akurat untuk melihat posisi janin adalah dengan USG. 


Biasanya, janin berpindah ke posisi lahir pada trimester ketiga. Ini terjadi pada minggu terakhir kehamilan, umumnya antara minggu ke 32 dan 36. Setelah minggu ke-46 umumnya janin sudah tidak berubah posisi karena ruang geraknya semakin terbatas. 


Apakah posisi janin bisa diubah menjelang persalinan?

Ada beberapa cara yang dapat dicoba oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengubah janin sebelum persalinan. Metode ini tidak selalu berhasil, namun jika dapat dilakukan dengan aman, dokter atau bidan akan menyarankan untuk dicoba dilakukan. 


Cara paling umum adalah dengan teknin Versi cephalic eksternal (ECV). Ini adalah salah satu cara non-invasif untuk membalikkan janin dan meningkatkan peluang Mums untuk melahirkan secara normal. Teknik ini dilakukan oleh tenaga kesehatan di unit persalinan dan jangan mencoba melakukan sendiri di rumah!


Namun, Mums bisa mencoba mengubah posisi janin dengan melakukan pose-pose seperti yoga. Bebetapa gerakan spesifik yang mungkin direkomendasikan adalah berlutut dan goyang perlahan ke depan dan ke belakang, gerakan sujud, atau mendorong pinggul ke atas di udara sambil berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata di lantai (pose jembatan).


Cara lain mengubah posisi janin menjelang persalinan adalah dengan menggunakan suara untuk merangsang gerakan janin berputar. Suara bisa berupa musik atau pembicaraan. Bisa juga dengan menggunakan rangsangan perubahan suhu dan cahaya yang akan menarik minat janin. 

Saat berada di dalam rahim, janin dapat mendengar musik, melihat perubahan cahaya melalui kulit Mums, dan bahkan mendengar suara ibunya saat berbicara. Menerapkan suhu dingin ke bagian atas perut tempat kepala janin berada juga dapat mendorongnya menjauh dan ke bawah. Tidak ada jaminan bahwa rangsangan akan membuat janin bergerak, namun hal ini patut dicoba.


Mengetahui bahwa janin berada dalam posisi sungsang atau posisi rumit lainnya sebelum lahir dapat menambah kecemasan yang sering menyertai proses persalinan. Mums tidak perlu panik, dan serahkan saja ke dokter untuk memilih metode persalinan paling aman. 


Ingat, banyak hal bisa berubah dengan cepat saat melahirkan. Menjalani operasi caesar mungkin bukan bagian dari rencana, namun, tujuannya adalah untuk keselamatan Mums dan bayi Mums. 

Baca juga: 5 Persiapan Melahirkan Caesar



Referensi:

Clevelandclinic. fetal-positions-for-birth