Demensia bisa menimpa pria maupun wanita. Tapi menurut penelitian dari Psychiatry Times, wanita memiliki risiko lebih besar mengalami demensia. Sekitar dua pertiga orang yang didiagnosis menderita demensia terutama jenis Alzheimer adalah wanita.
Di sisi lain, harapan hidup wanita lebih panjang daripada pria, dan usia adalah faktor risiko terbesar untuk demensia. Akibatnya, mirip dengan penyakit terkait penuaan lainnya, risiko seumur hidup terkena demensia lebih besar bagi wanita.
dr. Febby Astari, IFMCP selaku Head of Wellness Clinic di Seraphim Medical Center, Gading Serpong, menjelaskan, "Salah satu pemicu demensia pada wanita adalah hilangnya estrogen yang sudah mulai terjadi sejak masa perimenopause. Estrogen berperan banyak dalam metabolisme tubuh. Estrogen juga punya peran neuroprotektif, melindungi sel-sel saraf di otak. Sehingga ketika menopause dan estrogen tidak lagi diproduksi, maka fungsi otak ikut menurun."
Mencegah Demensia Dilakukan Sejak Dini
"Risiko demensia pada wanita meningkat seiring memasuki fase pre-menopause dan menopause, terutama akibat penurunan hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga fungsi otak, memori, dan konsentrasi.
dr. Febby melanjutkan, kondisi ini kerap


