Mengatasi Anak Pemalu agar Lebih Berani

Minggu, 14 April 2024 08:02 WIB

Mengatasi Anak Pemalu agar Lebih Berani
Amanda Sagarmatha

Amanda Sagarmatha

Bagikan :

Tidak selamanya anak yang enggan melakukan sesuatu bukan berarti dia tidak mampu, mungkin karena ia termasuk dalam kategori anak pemalu. Ya, anak pemalu memang cenderung ragu-ragu, tidak berani atau takut untuk bergerak. Mereka hanya butuh dorongan untuk lebih berani. 


Untuk membangkitkan keberaniannya, anak pemalu mesti didampingi dan didukung penuh oleh orangtua, guru, dan teman-temannya. Selain itu, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendorong anak pemalu menjadi lebih berani. 


Faktor penyebab anak pemalu 


Tahukah Mums, ada sejumlah faktor yang diyakini ikut andil menciptakan anak pemalu. Beberapa faktor tersebut sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal, sehingga bisa mencegah terbentuknya anak pemalu. 


Faktor-faktor tersebut di antaranya, genetika. Beberapa aspek kepribadian memang dapat ditentukan oleh susunan genetika yang diwariskan dari orangtua. Banyak anak pemalu yang lahir dari orangtua yang pemalu juga. Hal ini menunjukkan faktor genetika ikut andil dalam membentuk karakter seseorang. 


Kepribadian, balita yang sensitif secara emosional dan mudah terintimidasi cenderung tumbuh menjadi anak pemalu. 


Sebagai peniru ulang, anak-anak tumbuh dan belajar dengan meniru perilaku orangtua, guru, kakak, dan orang dewasa lainnya. Otangtua yang pemalu tanpa sadar secara tidak langsung mengajarkan rasa malu pada anak-anaknya melalui perilakunya sehari-hari. 


Pola asuh, seperti orangtua yang terlalu protektif, tidak konsisten, atau tidak memiliki kedekatan dengan anak, cenderung membentuk karakter anak menjadi takut, sulit beradaptasi dengan situasi dan lingkungan baru.


Kurangnya interaksi sosial melahirkan anak-anak yang pemalu karena keterbatasan interaksi dengan orang lain akibat terisolasi dalam waktu lama. Padahal interaksi sosial sedini mungkin mengajarkan anak untuk mudah beradaptasi dengan orang asing. 


Termasuk anak yang menjadi korban bully, anak-anak yang diejek atau diintimidasi oleh orang-orang terdekat cenderung menjadi anak pemalu. 

Dan yang seringkali tidak disadari adalah ekspektasi terlampau tinggi. Anak-anak yang terlalu dituntut melakukan sesuatu yang ideal, di luar batas kemampuannya, standar yang terlalu tinggi, cenderung memiliki perasaan takut gagal, manfestasinya muncul dalam bentuk rasa malu. 


Mengatasi anak pemalu agar lebih berani 

Jangan biarkan rasa malu menguasai diri anak sehingga ia tidak bisa menunjukkan potensi terbaiknya. Untuk itu ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak pemalu menjadi lebih berani. 


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak pemalu untuk menjadi lebih berani, menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu: 


  • Mulailah dengan hal kecil di lingkungan terdekat misalnya keluarga inti, teman sekelas, dan teman bermain di rumah. 

  • Latihlah perilaku sosial seperti kontak mata, bahasa tubuh yang menunjukkan kepercayaan diri, perkenalan singkat, obrolan ringan, mengajukan pertanyaan dan mengajak orang-orang yang dirasa paling nyaman berada di dekatnya. 

  • Stop labelling, berhentilah memberikan label pada anak sebagai ‘anak pemalu’ sebab anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun cenderung hidup sesuai dengan label yang disematkan padanya. Sehingga jangan sampai orang lain ikut memberikan stigma pemalu pada anak tersebut. 

  • Jangan pernah mengejek atau mengkritik anak di depan umum ketika ia melakukan hal-hal yang memalukan atau berbuat salah. Berikan kritik secara privat, dengan begitu Anda berempati dan menjaga perasaan serta harga dirinya di depan orang lain. 

  • Dorong anak menyampaikan alasan atau yang menyebabkan rasa malunya muncul, apa sebenarnya yang mereka takuti. 

  • Ceritakan pengalaman Anda ketika diterjang rasa malu dan bagaimana cara mengatasinya. Sehingga anak bisa meniru hal tersebut. Ia merasa lebih baik dan mengurangi kecemasannya. 

  • Bersikaplah terbuka, contohkan perilaku percaya diri melalui bentuk yang lebih konkret. Solusi ini sangat dibutuhkan anak ketimbang teori atau nasihat belaka. 

  • Dorong anak untuk lebih supel dalam bergaul, mengenal banyak orang membuatnya makin percaya diri dan memiliki banyak referensi karakter orang lain. Pujilah ketika anak mampu beradaptasi dengan situasi dan lingkungan yang baru. 

  • Beritahu anak tenang banyaknya manfaat dengan menjadi orang yang pemberani. Beri contoh dari kehidupan nyata yang ia juga mengenalnya.  



Referensi : 

https://kidshealth.org/en/teens/shy-tips.html

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/shyness-and-children