Anak Suka Berbohong, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Minggu, 14 April 2024 00:00 WIB

Anak Suka Berbohong, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Amanda Sagarmatha

Amanda Sagarmatha

Bagikan :

Mungkin Mums saat ini mulai mendapati anak sukai berbohong. Mengapa anak-anak suka berbohong?

Anak-anak mungkin berbohong karena menutupi sesuatu agar mereka tidak mendapat masalah. Atau membuat cerita agar lebih menarik dengan berpura-pura bahwa sesuatu yang terjadi dalam sebuah cerita adalah nyata.


Apa yang harus dilakukan orang tua pada anak yang suka berbohong? Ikuti tips berikut biar kebohongan yang dilakukan anak tidak menjadi kebiasaan dan bisa menjadi masalah di kemudian hari.


Kapan anak-anak mulai berbohong?

Anak bisa belajar berbohong sejak dini, biasanya sekitar usia 3 tahun. Inilah saat anak-anak mulai menyadari bahwa orang tuannya bukanlah seorang pembaca pikiran, sehingga mereka bisa mengatakan hal-hal yang tidak benar tanpa Mums sadari.


Tetapi umumnya anak lebih banyak berbohong pada usia 4-6 tahun. Mereka mungkin bisa berbohong dengan lebih baik. Mereka bisa membuat ekspresi wajah dan nada suara mereka seakan sesuai dengan apa yang mereka katakan. Jika Mums meminta untuk  menjelaskan apa yang mereka katakan, biasanya mereka akan mengakuinya.


Seiring bertambahnya usia anak, mereka bisa lebih berhasil berbohong tanpa ketahuan. Kebohongan juga menjadi lebih rumit, karena anak-anak mempunyai lebih banyak kata dan lebih baik dalam memahami cara berpikir orang lain.


Berlanjut pada masa remaja, anak-anak sering berbohong mungkin demi menghindari menyakiti perasaan orang lain, atau menghindari masalah. 


Tips yang Harus Orang tua Lakukan Jika Anak Suka Berbohong

Hal pertama yang orang tua mesti lakukan pada anak yang suka berbohong adalah mendorong mereka untuk mengatakan yang sebenarnya. Ketika anak-anak sudah cukup besar untuk memahami perbedaan antara benar dan tidak benar, orang tua harus mendorong dan mendukung mereka untuk selalu mengatakan kebenaran.


Agar anak mau berkata jujur, Mums dapat menjelaskan pentingnya kejujuran dalam keluarga, kemudian membantu anak memahami apa yang bisa terjadi jika mereka berbohong.


Berikut beberapa tipnya:


Bantu anak Anda menghindari situasi di mana mereka merasa perlu berbohong. 

Misalnya, jika Mums bertanya kepada si kecil apakah susunya tumpah, dia mungkin tergoda untuk berbohong. Untuk menghindari situasi ini Mums cukup berkata, “Saya lihat tadi kamu enggak sengaja numpahin susunya. Ayo kita bersihkan”.

Pujilah anak saat berani mengakui kesalahan.

Misalnya, “Mama senang sekali kamu mau memberi tahu Mama apa yang terjadi, jadi kita bisa selesaikan bersama-sama.”


Jadilah contoh dalam menyampaikan kebenaran. 

Misalnya, 'Tadi mama membuat kesalahan dalam membuat laporan di kantor, tapi mama memberi tahu atasan Mama dan meminta maaf.”


Jangan gunakan paksaan saat  mendorong anak mengakui kebohongannya. 

Misalnya, anak usia prasekolah mungkin berkata bahwa, boneka Teddy lah yang menumpahkan susu. Mums capat menggodanya dengan mengatakan, “Mama heran mengapa Teddy melakukan itu?” Teruskan lelucon tersebut sampai anak mengakuinya.


Berbohong Berbeda dengan Imajinasi

Mums, pada tahap perkembangan anak kadang diperlukan permainan imajinasi atau berpura-pura. Permainan semacam ini adalah hal yang baik dan mendorong kreativitas anak, jadi bukan mengajarkan kebohongan, terutama untuk anak di bawah 4 tahun.


Jika anak mengarang cerita tentang sesuatu, Mums dapat menanggapinya dengan mengatakan sesuatu seperti, “Wah, cerita yang bagus, kita  bisa menjadikannya sebuah buku”. Hal ini mendorong imajinasi anak tanpa mendorong ia melakukan kebohongan.


Cara Menangani Saat Anak melakukan Kebohongan yang Disengaja

Jika anak  sengaja berbohong, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberi tahu anak bahwa berbohong itu tidak baik. Anak juga perlu tahu alasannya. 


Berikut inicontoh mengatasi kebohongan anak yang disengaja:


Bicaralah dengan tenang kepada si kecil, tentang bagaimana perasaan kita saat dibohongi. Katakan bahwa kebohongan bisa memengaruhi hubungan dengan orang lain, dan bagaimana jadinya jika keluarga dan teman-teman berhenti memercayainya karena suka berbohong. 


Lakukan pendekatan tanpa memaksa. Cobalah untuk tidak terus-menerus mendesak mereka mengatakan yang sebenarnya. 


Hindari juga menyebut anak ‘pembohong’. Jika mereka meyakin dirinya pembohong, maka anak akan terus berbohong. Mums bisa mengatakan sesuatu seperti, 'Kamu biasanya sangat jujur pada Mama. Tapi mama tidak mengerti apa yang terjadi kenapa sekarang enggak.”


Permudah anak untuk tidak berbohong. Mums bisa mulai dengan memikirkan mengapa anak suka  berbohong. Misalnya, jika anak suka berbohong untuk mendapatkan barang yang diinginkannya, pertimbangkan sistem penghargaan yang memungkinkan anak Mums mendapatkan barang tersebut, tanpa harus berbohong.


Referensi

https://raisingchildren.net.au/preschoolers/behaviour/common-concerns/lies

https://childmind.org/article/why-kids-lie/

https://www.webmd.com/parenting/how-to-deal-with-your-child-lying