Jangan Lakukan ini Kalau Anak Demam

Kamis, 11 April 2024 15:35 WIB

 Jangan Lakukan ini Kalau Anak Demam
Ella Nurlaila

Ella Nurlaila

Bagikan :

Saat anak demam, orang tua galau dan selalu bertanya-tanya apa penyebabnya. Semua anak pasti pernah mengalami demam di periode hidupnya. Demam tidak selalu menandakan hal yang berbahaya atau berdampak buruk bagi anak-anak. Bahkan bisa menjadi hal yang baik karena dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi. 


Sebagai orang tua baru, Mums perlu tahu penyebab anak demam, cara mengatasi, dan apa yang tidak boleh dilakukan saat anak demam. Penting juga untuk tahu kapan harus menghubungi dokter. Berikut beberapa tips saat anak demam. 

Baca juga: Solusi Anak Pilih-pilih Makanan


Kapan Anak Dikatakan Demam?

Secara umum, demam berarti suhu tubuh mengalami peningkatan menjadi 38°C atau lebih tinggi. Pengukuran suhu saat anak demam ini sebaiknya dilakukan dengan termometer agar tidak subyektif. Pengukuran termometer bisa dilakukan di dubur, ketiak, telinga, dahi, atau mulut. 


Penyebab anak demam biasanya disebabkan oleh infeksi. Saat tubuh terpapar kuman dari luar baik itu bakteri, virus, atau jamur, sel-sel kekebalan tubuh bereaksi melawan. Demam membantu sistem kekebalan melawan infeksi, karena suhu yang lebih tinggi mempersulit pertumbuhan kuman.


Selain infeksi, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan anak demam:


1. Berpakaian terlalu tebal

Ini sering terjadi pada bayi. Bayi, terutama bayi baru lahir, mungkin mengalami demam jika mereka berpakaian berlebihan atau terbungkus selimut tebal. Namun demam pada bayi baru lahir bisa menjadi tanda infeksi serius. Bayi yang berpakaian berlebihan pun harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami demam.


2. Imunisasi

Bayi dan anak-anak terkadang mengalami demam ringan yang berlangsung sekitar satu hari setelah mendapatkan vaksinasi.


3. Tumbuh gigi

Anak yang sedang tumbuh gigi mungkin mengalami sedikit peningkatan suhu tubuh, namun biasanya peningkatan suhunya tidak terlalu tinggi. Jika anak demam lebih dari 37,8° Mums harus memikirkan penyebab anak demam lainnya. 

Baca juga: 10 Finger Food untuk Bayi 6 Bulan ke Atas



Cara Mengatasi Anak Demam

Demam ringan

Mums tidak perlu buru-buru memberikan obat penurun panas jika anak demam namun masih ceria, bermain, dan minum dengan normal, serta tidak merasakan sakit. Berikan obat hanya jika demam menyebabkan anak merasa tidak nyaman atau membuat anak tidak mau minum.


Saat anak demam, awasi mereka, bantu mereka dapat beristirahat, dan terus berikan cairan untuk diminum. Mereka perlu minum lebih banyak untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat.


Demam tinggi

Jika suhu anak demam meninggi, Mums bisa memberikan obat penurun panas seperti parasetamol, atau ibuprofen. Sebaiknya jangan memberikan obat ini kepada anak di bawah 6 bulan.


Ikuti petunjuk paket untuk mengetahui berapa banyak yang harus diberikan dan seberapa sering. Jika Mums tidak mengetahui dosis yang dianjurkan atau si kecil berusia kurang dari 2 tahun, hubungi dokter untuk menanyakan berapa banyak yang harus diberikan.


Kecuali diinstruksikan oleh dokter, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak. Penggunaan semacam itu dikaitkan dengan sindrom Reye, yang merupakan penyakit langka namun serius.

Selain itu, Mums jangan memberikan obat demam apa pun kepada bayi berusia kurang dari 3 bulan kecuali atas petunjuk dokter.


Berikan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi karena demam membuat anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Mums bisa memberikan air putih, sup, es loli, dan agar-agar rasa buah. 


Biarkan anak makan apa pun yang diinginkannya dalam jumlah wajar, namun jangan memaksa jika ia tidak ingin makan banyak.


Jangan Lakukan ini Kalau Anak Demam


1. Kompres air dingin

Teorinya adalah dengan meletakkan sesuatu yang lebih dingin pada kulit saat anak demam, dapat menurunkan demam. Hal ini ternyata tidak didukung secara medis. Para peneliti telah menemukan bahwa kompres air dingin tidak membantu menurunkan demam dan malah membuat anak tidak nyaman. 


2. Jangan bungkus anak dengan selimut tebal 

Wajar jika anak demam merasa kedinginan dan menggigil. Namun, jangan menyelimuti mereka dengan selimut tebal. Selimut tebal atau pakaian tebal dapat mencegah panas tubuh keluar dan menyebabkan suhu tubuh emakin meningkat.


Jika anak demam, ganti pakaikan mereka dengan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, dan cukup ditutupi dengan kain atau sleimut tipis. Jaga suhu ruangan tetap nyaman. tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Pastikan si kecil cukup  istirahat. 


3. Menggunakan alkohol 

Jangan pernah menggunakan alkohol di kulit saat anak demam karena dapat menyebabkan keracunan jika terserap melalui kulit. 

Mulai sekarang, hindari hal-hal tersebut saat anak demam ya Mums. Demam bisa jadi penanda tubuh sedang melawan infeksi ringan yang bagus untuk melatih imunitas anak. Namun, segera bawa ke dokter jika demam anak tidak kunjung turun setelah 3 hari.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi dan Tahapannya


Sumber:

Kidshealth. Fever

Parents. the-dos-and-donts-of-fighting-a-fever